Timika,SUARA KAIDO--Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) mediasi Komite Nasional Papua
(KNPB) dan Penanggung Jawab Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Timika
kembali mendukung United Liberation Movement West Papua(ULMWP) Daftar ke
Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Malanesian Spearhead Group (MSG) di
Honiara sebagai anggota tetap. Pada hari ini Rabu (24/06/2015)
Sebelumnya
juga Gerakan Doa Lintas Bangsa melakukan Kegiatan yang sama pada
tanggal 4 Juni 2015 dengan sorotan thema “ Doa Satu Jam Besar Kuasanya,
dan dilanjut lagi pada tanggal 18 Juni 2015 dengan Thema” Doa yang
lahir dari Iman Mengubah Dunia”.
Pada
hari ini juga Rabu (24/06/2015 dengan Sorotan Thema” Menjangkau Dunia
Melalui Doa”. Di halaman Kantor Sekertariat Knpb dan Prd Wilayah
Bomberay. Mintalah kepadaku maka bangsa-bangsa akan kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyamu (Mazmur, 1:8)
sebagai dasar Kegiatan Gerakn doa Lintas Bangsa.
Ibadah
dan doa tersebut, diprotokol oleh Pdt. Zet Warisio dan renungan singkat
dipimpin oleh Pdt Agus, dalam kotbanya menjelaskan kita patut bersyukur
Kepada Tuhan karena Allah Bangsa Papua selalu menjaga melindungi kita,
jika kita di pihak benar, maka siapa yang melawan kita pasti Tuhan
menopang hidup.
Kita harus
berkerja sama demi banyak orang untuk kemenangan bagi bangsa papua
sesuai dengan Firman Tuhan bahwa “ demikan juga kita walaupun banyak
adalah satu tubuh didalam kristus” (Roma 12:5a)
Menjangkau
dunia melalui doa adalah dimana anak-anak Tuhan berdoa dengan
sunggu-sunggu untuk mencari wajah Tuhan dalam sebuah pergumulan panjang
maka bangsa Papua melalui Gerakan Doa Lintas Bangsa untuk mencari jati
diri sebagai sebuah bangsa.
Tuhan
menempatkan Bangsa Papua di ufuk Timur, Tuhan menempatkan orang Papua
ditengah-tengah dunia antara Asia dan Pasifik, Tuhan menempatkan Bangsa
Papua menjadi berkat bagi dunia, bangsa papua di wilayah Timika melalui
Gerakan Doa Lintas Bangsa berdoa menjangkau Timur –Barat-Utara-dan
selatan karena Tuhan menempatkan bangsa Papua ditengah dunia.
“Bangsa
Papua sungguh-sungguh berdoa dalam Nama YESUS berarti berdoa dengan
Otoritas Yesus dan minta kepada Allah Bapa untuk menjawab doa Kita”
Rakyat Papua berdoa dengan ber-IMAN kepada Tuhan, dengan sesunggu hati
IMAN dan PERCAYA kita akan meraih Janji Tuhan” yakni Merdeka bebas dari
Penindasan, Isi Panduan Ibadah dan doa.
Dalam
Ibadah dan Gerakan doa Lintas bangsa
yang digelar oleh KNPB dan PRD Wilayah Timika dengan cuaca yang cukup
berfariasi Panas, hujan rintik-rintik, semua rakyat melakukan doa
dipimpin oleh Pdt. Deserius Adii, S.Th.
Dengan
Bahan doa peserti, doa Kota Timika, agar kota ini ditaklukan oleh Roh
Khusus, untuk setiap permasalahan yang terjadi yakni perang suku,
kemabukan, penyembahan berhala, dan kuasa-kuasa gelap.
Menjangkau
dan mengelilingi di Tanah Papua, berdoa untuk kesatuan dan persatuan
menuju ke rumah Melanesia mulai dari Eksekutif, Legislatif, Judikatif,
Toko Agama, Toko Adat, Toko Pemuda,Toko Perempuan, Para Aktivis Ham,
Akdemisi, Jurnalis dan Toko masyarakat, semua komponen harus sadar diri
mendukung doa agar oleh kuasa Tuhan musingat Tuhan terjadi.
Pusat sasaran Doa Peratama: untuk KTT MSG di Honiar, berdoa agar Pimpinn MSG menerima Bangsa Papua di terima
sebagai Anggota MSG melalui ULMWP.
Kedua,
Sasaran Doa untuk menolak Aplikasi baru dari Indonesia yaitu Melanesia
Indonesia (Melindo) agar tidak diterima oleh Negara-negara anggota MSG.
Ketiga,
sarasan berdoa agar ULMWP bukan tim pemantau/peninjau tetapi anggota
Tetap Di MSG lebih khusus perdana menteri Negara PNG, dan Negara Fiji
agar mereka mengakui bangsa Papua adalah bangsa Melanesia di Papua
barat.
Selanjutnya, dalam doa
selingan serentak rakyat Papua dipimpin oleh Pdt Deserius dengan doa
“Pelepasan pemotongan kertas batas yang bergambar peta wilayah
Indonesia dan Wilayah Pulau Papua, Pemotongan Ikatan Indonesia dan papua
secara resmi dipotong oleh Pdt Danile Bagau.
Lalu
pelepasan pembebasan ikatan Indonesia dan Papua pemisahan kedua bendera
yakni Bintang Kejara dan bendera Merah Putih oleh Ketua
KNPB Steven Itlay.
Kemudian
ucapan Terimakasi kepada Pemerintah Vanuatu, Pemerintah Kepulauan
SOLOMAN, Pemerintah Kanaky, Pemerintah PNG, dan Pemerintah VIJI atas
dukungan dan keterbukaan atas menerima ULMWP wadah representative Rakyat
Melanesia Papua barat, dan Menolak dengan Tegas atas Tawaran Indonesia
dengan Wadah Melanesia Indonesia (Melindo) hal ini dengan tegas
disampaikan oleh Wakil Parlemen Rakyat Daerah Timika yakni Pak Asso.
Seluruh kegiatan berjalan aman ditutup dengan doa oleh Pdt Daniel Bagau. Pada pukul 13:30 waktu papua barat. (Marthen Yeimo/SK)
0 komentar:
Posting Komentar