Pesawat Trigana Air Berjenis ATR-42/300 Jatuh Antara Jayapura ke Oksibil dan Menewaskan 49 Penumpang

Jayapura, SUARA KAIDO -- Pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300 dengan nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT.

KNPB PRD Timika Akan Selenggarakan Pameran Lintas Bangsa

Timika, SUARA KAIDO -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Mimika serukan akan selenggarakan Pameran Lintas Bangsa (PLB)

Persipura Ajukan Gugatan Clash Action Terhadap Menpora

Jakarta, SUARA KAIDO. Klub profesional sekelas Persipura Jayapura harus gagal tampil di ajang bergensi tingkat asia yakni AFC CUP .

SOLIDARITAS UNTUK PENGUNGSI ROHINGYA

Sydney (Australia), SUARA KAIDO, Pada tanggal 7 Juni 2015,Indonesian Solidarity.

Perpanjangan Izin Operasional PT.Freeport Rawan Penyelundupan Hukum

Jakarta,SUARA KAIDO. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengkritisi perubahan status perizinan PT Freeport Indonesia sebagai sebuah bentuk penyelundupan hukum

Rabu, 25 Maret 2015

Kabupaten Deiyai



Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi PapuaIndonesia. Dulunya pernah menjadi bagian dari wilayahKabupaten Paniai. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri IndonesiaMardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Dasar hukum pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2008. Pusat pemerintahan berada di Tigi.





Nama Resmi
:
Kabupaten Deiyai
Ibu Kota
:
Tigi
Provinsi
:
Papua
Moto Kabupaten
:
Dou Gaii Ekowaii
Dasar Hukum
:
Tanggal Berdiri
:
26 November 2008
Luas Wilayah
:
518,04 KM2
Bupati
:
Dance Takimai (2013 - 2018)
Wakil Bupati
:
Agus Pigome (2013 - 2018)
Jumlah Penduduk
:
62.998 Jiwa (SP 2010)
Kepadatan Penduduk
:
122 Jiwa / Km2 (SP 2010)
Wilayah Administrasi
:
5 Distrik / Kecamatan
31 Kampung / Kelurahan

Kampung/desa per distrik
Kabupaten Deiyai dibentuk dari bekas sebagian wilayah Kabupaten Paniai, yaitu:
No.DistrikDesa/Kampung
1BowobadoKopai I, Kopai II, Woge
2KapirayaKomauto
3TigiBomou, Bomou II, Okomokebo, Waghete I, Waghete II, Ugiya, Yaba
4Tigi BaratAyate, Deemago, Digibagata, Diyai, Jinidoba, Onago, Piyakadimi, Tenedagi, Wagomani, Widi Mey, Widuwakiya, Yenudoba, Gakokebo
5Tigi TimurDaakebo, Damabagata, Edagotadi, Dagokebo, Kokobaya, Watiyai, Bagou

Batas Wilayah

UtaraYatamo
SelatanMimika BaratMimika Timur
BaratKamu SelatanKamu Timur
TimurPaniai Timur

Sejarah
Paniai, diresmikan menjadi kabupaten administratif pada bulan Oktober 1996, berdasarkan UU No.45 Tahun 1999, bersamaan dengan Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian Tengah, dan tiga kabupaten Kabupaten Paniai, kabupaten Mimika, Puncak Jaya dan Kotamadya Sorong. Terhitung sejak itu 1996-2009 masih berumur jagung.
Blasius Pakage Siapkan jalan menuju kemandirian Deiyai
Berikut wawancara Eklusif Drs. Blasius Pakage, penjabat bupati Deiyai dengan penulis.
Kabupaten Paniai sebelum dimekarkan memiliki 3 wilayah pembangunan, yakni wilayah pembangunan I meliputih sekitar danau Paniai, wilayah pembangunan II meliputi lima distrik di sekitar danau Tigi yang kini menjadi kabupaten Deiyai. Wilayah pembangunan III meliputih 6 distrik wilayah Moni yang kini menjadi kabupaten Intan Jaya. Kata mantan asisten tata praja setda Paniai itu, derap gerak selama selama 14 tahun berjalan kabupaten Paniai terkesan mengalami perubahan yang sangat signifikan dalam merubah wajah kabupaten yang memiliki tingkat kesulitan medan yang tinggi. Dengan tingkat jangkauan pemerintahan itu pemda kabupaten Paniai berjuang.
Wajar kalau banyak orang mengintrepretasikan bahwa Paniai mengalami kemunduran, tapi mesti dipahami bahwa pembangunan tidak bisa dilihat dalam satu-dua tahun, paparnya. Berbagai gejolak medan menjadi hambatan dan kesulitan dalam memajukan daerah itu. Jika ditinjau dari aspek perkembangan pemerintah kabupaten Paniai sudah ada sejak jaman Belanda (afdeling) yang berpusat di Tigi dan Enarotali. Paling tidak masyarakat telah mengetahui pentingnya kehadiran pemerintah.
Tentunya bagi masyarakat Paniai lama (Intan Jaya dan Deiyai) mengenal bahwa kehadiran pemerintah akan memperpendek rentang kendali pemerintah. Wilayah Deiyai memiliki keunikan dan tipologi yang tidak sama dengan masyarakat wilayah lain. Masyarakat Tigi masih lugu menganut nilai-nilai adat dan agama. Masyarakat itu sebelumnya memiliki filosofi budaya yang identik dengan ajaran agama, sehingga seluruh irama hidup mereka lebih pada tetua-tetua agama dan adat. Mencermati pola hidup demikian, pemekaran akan mengoncangkan pandangan hidup itu dan akan bertolak belakang dengan pandangan hidup yang telah lama dianut. Masyarakat itu akan mengalami trasisi hidup jika para pemimpin dari semua KSPD itu mengadopsi pandangan hidup luar melalui program pembangunan untuk diterapkan dalam pelayanan masyarakat wilayah pemekaran itu. Kehadiran misionaris sejak 1932 di Paniai Tigi menandakan bahwa manusia yang ada di sana dipagari dengan kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kedamaian. Kedatangan pekabar Injil ditanah Paniai hanya mengiyakan atas ajaran-ajaran yang ada disana. Berangkat dari pemahaman dimaksud, maka Paniai dan dan dua wilayah pemekaran mesti dibangun dengan konsep atau pendekatan budaya dan agama. Setelah menyimak perjalanan dan derap langkah perkembangan yang digalakkan selama ini pemerintah selalu di hadapkan pada kesulitan jangkau yang berbuntut pada penilaian yang buruk dialamatkan kepada pemerintah kabupaten.
Sejak pemekaran (1996) banyak indikasi bahwa pemerintah tidak berhasil dalam membangun daerah ini. Namun mesti dipahami bahwa berbagai faktor pendukung yang kurang memadai. Solusi yang ditempuh oleh pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan pembangunan adalah melalui pemekaran. Wilayah kabupaten Deiyai tidak mengalami tingkat kesulitan dalam memajukan dan melayani masyarakat yang ada di kabupaten Deiyai.
Membangun atas dasar agama dan budaya
Masyarakat Wilayah Deiyai (Tigi) menerima agama sejak tahun 1932, Pater Tillemans menginjakkan kaki saat itulah masyarakat telah menyatukan hidup mereka dengan pandangan dan ajaran, sebab dilandasi oleh nilai-nilai luhur budaya yang sangat identik dengan firman Tuhan.
Antara dua ajaran ini memiliki keterkaitan. Oleh sebab itu dalam filosofi hidup manusia Mee yang berdiam disekitar danau Tigi dan sepanjang kali Yawei itu menganut pandangan hidup yang tidak bisa lepas dari dua konsep hidup itu. Ternyata nilai-nilai luhur agama dan budaya oleh penjabat Bupati Deiyai Drs. Blasius Pakage, dijadikan sebagai suatu landasan untuk mengacu pembangunan di wilayah Deiyai (Tigi).
Saya mengajak kita semua membangun Deiyai dengan berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya, pungkasnya dengan nada optimis. Mencermati kondisi masyarakat Deiyai (Tigi) yang memiliki falsafa hidup demikian, maka pola hidup masyarakat pun ikut terbentuk dengan tradisi yang amat kuat sebab kondisi daerah yang dipagari oleh sejumlah lereng bukit dan gunung itu secara alamiah mengumpulkan manusia Mee yang berdiam itu Tigi dalam satu kesatuan yang utuh dan bulat sehingga kekerabatan hidup mereka sangat solid dalam mempertahankan eksistensinya sebagai manusia Mee. untuk itulah Pakage mencanangkan program Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Perindustrian serta Pendidikan (P4) sebagai program pembangunan dalam memajukan wilayah itu.
Gaya hidup masyarakat deiyai dalam mempertahankan hidupnya selalu bertalak dari perkebunan, pertanian, perikanan, dan perindustrian. Masyarakat lebih cepat berkembangan jika potensi yang dimiliki itu difasilitasi oleh pemerintah daerah Deiyai. Karenanya saya lebih serius mengembangkan potensi masyarakat yang sudah ditekuni sejak lama, tandasnya.
Pada akhir acara Selain nama baptis, penjabat bupati Deiyai juga diberikan nama adat yakni, Drs. Blasius Gaai Douby Pakage. Acara inisiasi tersebut dilakukan guna mengakui pemimpinnya mereka yang dalam pelayanan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Sebelum Pengakuan sebagai anak adat para penari adat juga melakukan sejumlah inisiasi lain yang di sejumlah tempat.
Lokasi pembangunan kantor bupati kabupaten Deiyai
Lokasi pembangunan kantor bupati kabupaten Deiyai telah disepakati bersama dalam sebuah pertemuan yang berlangsung Kamis (18/06) kemarin di ruang kelas SD Negeri Waghete telah menyepakati pihak keluarga menyerahkan lokasi pembangunan kantor bupati Deiyai kepada pemerintah. Penyerahan lokasi tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama tiga marga yang adalah pemilik ulayat wilayah sekitar lokasi tersebut. Hal tersebut seperti yang disampaikan salah satu mediator antar masyarakat pemilik dan pemerintah Kabupaten Deiyai Yan Giyai, S.Sos. MT kepada penulis melalui telpon seluler kemarin siang.
Yan, yang juga mantan Camat Tigi lama itu, menjelaskan bahwa sebelumnya masalah lokasi tanah ini dipersoalkan oleh berbagai pihak namun setelah pemerintah dan masyarakat duduk berunding maka telah membuahkan hasil untuk menyerahkan lokasi pembangunan kantor bupati Kabupaten Deiyai kepada Pemerintah.
Giyai yang juga alumlus APDN Yoka Jayapura itu menguraikan sejumlah persoalan yang dianggap persoalan dalam menyerahkan lokasi tersebut. Namun hal itu bisa berjalan dengan baik. Sebab masyarakat Tigi pada Umumnya dan khususnya pemilik ulayat sekitarnya memahami akan pentingnya pembangunan bagi generasi di masa mendatang. Dan hal itu sesuai hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Papua yang diperkuatkan dengan Perda no.22 Tahun 2006 tentang kajian daerah lokasi Tigidouda sebagai lokasi pembangunan kantor Bupati Kabupaten Deiyai.
Dengan Peraturan Pemerintah 52 tahun 1996 mengenai Pembentukan Kabupaten Puncakjaya, Kabupaten Nabire dan pemindahan Ibukota Kabupaten Dari II Paniai. Kabupaten ini telah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten, yaitu : Paniai (Enarotali), Nabire (Nabire), dan Puncak Jaya (Mulia). Dan sekarang untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, Paniai kembali menjadi induk dari 2 kabupaten baru, yaitu Intan Jaya (Sugapa) dan Deiyai (Waghete).
Kabupaten Deiyai, atau Tigi dengan ibukota Waghete, tidak dapat dikatakan baru sebagai ibukota Kabupaten (Onderafdelling, Belanda). Pada tahun 1961, di masa pejabat HPB (Hoofd can Plaatselyk Bestuur) Mr. Massairuc, Waghete merupakan ibukota Onderafdeling Tigi sebagai pemekaran wilayah Onderafdeling WisselMeren, Onderafdeling Tigi membawahi wilayah hingga distrik Nabire saat itu.
Kawasan sekitar tigi danau purba yang saling berdampingan ini pada Zaman Belanda dikenal dengan nama WisselMeren (danau-danau Wissel, danau dalam bahasa Belanda Mer, Meren=Jamak), merujuk pada nama seorang pilot berpangkat Letnan Dua (L) berkebangsaan Belanda bernama Ir. F. J Wissel yang melihat sebuah danau besar dan 2 buah danau kecil di dekatnya dari ketinggian 1600-1800m dari permukaan laut, pada awal April 1937. Ketika itu, Wissel tengah menerbangkan pesawat untuk perusahaan Nederlands Nieuw Guinea Pertolium Matschaapij (NNGPM) dari serui menuju Aika ( Pantai Selatan Nieuw Guinea).
Penemuan Letnan Wissel ini kemudian ditindaklanjuti oleh Dr. J.W. Cator dengan mengadakan ekspedisi menuju pegunungan tengah dari arah selatan Nieuw Guinea, Fak-fak. Ekspedisi pertama Asisten Resident Fak-fak ini dimulai pada tanggal 18 September 1937 dengan menyusuri sungai Uta. Dari sungai Uta, perjalanan diteruskan dengan menyusuri sungai Urumuka dan memasuki wilayah pedalaman. Hinddal pada tanggal 3 dan 5 Oktober 1937, romobongan berhasil bertemu dan mengadakan kontak dengan sekelompok masyarakat pegunungan termasuk suku Kapauku (Kemudian dikenal juga dengan nama suku Ekari/Me). Perjalanan pulang ekspedisi ini membawa serta beberapa orang marga Zonggonau dari suku Moni sebagai penunjuk jalan. Setibanya di Uta, tiga orang di antara mereka dibawa ke Fak-fak untuk dijadikan penunjuk jalan dan jurubahasa pada perjalanan kedua.
Ekspedisi Cator yang kedua dilakuakan pada tanggal 3 Desember 1937 dengan rute perjalanan yang sama seperti yang dilalui saat ekspedisi yang pertama yaitu menyusuri sungai Uta menuju danau-danau tersebut. Perjalanan yang sulit terbayarkan dengan tercapainya danau Tigi pada tanggal 16 Desember 1937. Di antara dua ekspedisi tersebut, Cator bersama Controleur H.J. Wynmolen terbang menuju WisselMeren dibawah pimpinan Letnan dua (L) J.M. Van Olm. Rombongan yang terdiri dari dua pesawat terbang ini berhasil mendarat di danau Tigi tetapi tak berhasil berhubungan dengan masyarakat.
Tahun 1938, pemerintah Hindia Belanda mulai mempertimbangkan untuk membuka Pos Pemerintahan di kawasan danau-danau wissel. Dengan mengutus tim ekspedisi pimpinan Komisaris Dua Polisi Van Echoud ke kawasan danau-danau, maka rencana pembukaan Pos Pemerintahan Hindia Belanda di Enarotali, dan diresmikan pada tanggal 10 November 1938. Pejabat pertamanya adalah J.F. Stutterheim sebagai Assisten Controleur. J.F. Stutterheim menjabat sebagai Bestuur hingga pada February 1939, lalu digantikan oleh Dr J.V. de Brujin.
Provinsi Papua yang memiliki luas wilayah ± 319.036,05 Km2 dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah ± 2.152.823 jiwa, terdiri atas 26 (dua puluh enam) kabupaten dan 1 (satu) kota, perlu memacu peningkatan penyelenggaran pemerintahan daerah dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kabupaten Paniai yang mempunyai luas wilayah ±10.984,66 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 berjumlah 112.127 jiwa, terdiri atas 21 (dua puluh satu) distrik. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut diatas, pelaksanan pembangunan dan pelayanan lepada masyarakat Deiyai sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa perlu dibentuk dan diadakan pemekaran Kabupaten Paniai.
Undang-undang RI Nomor 55 Tahun 2008, akhirnya terwujud dan merupakan legalisasi secara formal atas terbentuknya Kabupaten Deiyai.
Pembentukan Kabupaten Deiyai yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Paniai terdiri atas 5 (lima) distrik, yaitu Distrik Tigi, Distrik Tigi Timur, Distrik Tigi Barat, Distrik Bouwobado, dan Distrik Kapiraya.
Kabupaten Deiyai memiliki luas Wilayah keseluruhan ±3.025 Km2 dengan penduduk ±62.998 jiwa. ( BAPPEDA KABUPATEN DEIYAI 2010 )







Blackberry Mengeluarkan Fitur Keamanan

Blackberry
Secumart pemilik perusahan  Blackberry mengeluarkan fitur teknologi baru app wrapping (pengemas aplikasi). Aplikasi ini berfungsi sebagai keamanan pada data-data yang dianggap sangat sensitif.
Secumart mengatakan tingkat keamanan yang ditambahkan pada tablet ini ditujukan untuk bisnis dan pemerintahan, namun media sosial dan platform video yang tidak dilindungi sekukuh itu dapat juga digunakan pada peranti ini.
Tablet tersebut mungkin akan dijual dengan harga US$2.380 (Rp31 juta), menurut laporan-laporan.
Secutablet disebutkan kompatibel dengan Blackberry 10 dan sedang menjalani proses untuk mendapatkan sertifikat keamanan di Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi.
"Keamanan ditanamkan dalam semua bagian portofolio Blackberry, termasuk dengan adanya solusi bagi enkripsi suara dan data," kata Dr Hans-Christoph Quelle, Ketua Eksekutif Secusmart GmbH, yang merupakan perusahaan Blackberry.
"Dengan tunduk pada sertifikasi Secutablet nanti, badan-badan pemerintah Jerman akan memiliki cara baru untuk mengakses jaringan komunikasi Blackberry yang paling aman dan komplet di dunia."
"Dari riwayatnya Blackberry memang selalu hadir kuat di pasar Jerman karena keamanan tingginya," kata Nick McQuire, wakil presiden direktur CCS Insight.


7 Wilayah Adat Papua

7 Wilayah Adat

Ketujuh wilayah adat tersebut adalah:
I. Wilayah Adat Mamta/Tabi (87 Suku)
Wilayah Adat Mamta merupakan wilayah adat sekitar Jayapura. Wilayah adat mamta merupakan wilayah adat terbesar dengan 87 suku.
Wilayah Adat Mamta terdiri dari:
  • Port Numbay/Jayapura
  • Sentani/Kab.Jayapura
  • Genyem
  • Depapre
  • Demta
  • Sarmi
  • Bonggo
  • Memberamo
II. Wilayah Adat Saireri (31 Suku)
Wilayah Adat Saereri terletak di sekitar Teluk Cenderawasih, meliputi:
  • Biak Numfor
  • Supiori
  • Yapen
  • Waropen
  • Nabire bagian pantai
III. Wilayah Adat Doberai (52 Suku)
Wilayah Adat Domberai terletak di Papua Barat Laut sekitar Sorong Manokwari, meliputi:
  • Manokwari
  • Bintuni
  • Babo
  • Wondama
  • Wasi
  • Sorong
  • Raja Ampat
  • Teminabuan
  • Inawatan
  • Ayamaru
  • Aifat
  • Aitinyo
IV. Wilayah Adat Bomberai (19 Suku)
Wilayah Adat Bomberai terletak di Papua Barat yakni Fakfak Mimika dan sekitarnya, meliputi:
  • Fakfak
  • Kaimana
  • Kokonao
  • Mimika
V. Wilayah Adat Anim Ha / Ha Anim (29 Suku)
Wilayah Adat Ha Anim terletak di Papua Selatan yakni Merauke dan sekitarnya, meliputi:
  • Merauke
  • Digoel
  • Muyu
  • Asmat
  • Mandobo
VI. Wilayah Adat La Pago (19 Suku)
Wilayah adat La Pago merupakan wilayah adat terkecil dengan hanya 11 suku, terletak di Papua Timur meliputi:
  • Pegunungan Bintang
  • Wamena
  • Tiom
  • Kurima
  • Oksibil
  • Okbibab
VII. Wilayah Adat Me Pago (11 Suku)
Wilayah Adat Me Pago terletak di Papua Tengah, meliputi:
  • Puncak Jaya
  • Tolikara
  • Paniai
  • Nabire Pedalaman

 Kabupaten Kota se- Tanah Papua
Provinsi PapuaProvinsi Papua Barat
NoKabupaten/KotaIbu KotaNoKabupaten KotaIbu Kota
1Kab AsmatAgats1Kab FakfakFakfak
2Kab Biak NumforBiak2Kab KaimanaKaimana
3Kab Boven DigoelTanah Merah3Kab ManokwariManokwari
4Kab DeiyaiTigi4Kab Manokwari SelatanRansiki
5Kab DogiyaiKigamani5Kab MaybratKumurkek
6Kab Intan JayaSugapa6Kab Pegunungan ArfakAnggi
7Kab JayapuraSentani7Kab Raja AmpatWaisai
8Kab JayawijayaWamena8Kab SorongSorong
9Kab KeeromWaris9Kab Sorong SelatanTeminabuan
10Kab Kepulauan YapenSerui10Kab TambrauwFef
11Kab Lanny JayaTiom11Kab Teluk BintuniBintuni
12Kab Mamberamo JayaBurmeso12Kab Teluk WondamaRasiei
13Kab Mamberamo TengahKobakma13Kota Sorong-
14Kab MappiKepi


15Kab MeraukeMerauke
16Kab MimikaTimika
17Kab NabireNabire
18Kab NdugaKenyam
19Kab PaniaiEnarotali
20Kab Pengunungan BintangOksibil
21Kab PuncakIlaga
22Kab Puncak JayaKotamulia
23Kab SarmiSarmi
24Kab SupioriSondiweri
25Kab TolikaraKarubaga
26Kab WaropenBotawa
27Kab YahukimoSumohai
28Kab YalimoElelim
29Kota Jayapura

Sumber: Jerat Papua

Kamis, 12 Maret 2015

Kabupaten Paniai



Nama Resmi                : Kabupaten Paniai
Ibu Kota                       : Enarotali
Provinsi                        : Papua
Batas Wilayah              : Utara : Kabupaten Nabire Dan Kabupaten Yapen
                                      : Selatan : Kabupaten Mimika dan Kabupaten Deiyai
                                      : Barat:  Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Nabite
                                      : Timur : Kabupaten Intan Jaya
Luas Wilayah                : 6.525,25 KM
Jumlah Penduduk          : 158.772 Jiwa
Wilayah                         : Kecamatan :10, Kelurahan : 5, Desa : 77

(Permendagri No. 66 Tahun 2011)


Sejarah

Paniai pada  zaman Belanda, daerah Paniai disebut Wissel meeren, sesuai dengan nama 3 (tiga)  danau yang terletak sekitar pusat kota Enagotali.  Danau ini ditemukan oleh seorang Pilot berkebangsaan Belanda Wissel, Tahun 1938. Danau dalam bahasa Belanda = meer; jamak = meeren. Karena Wissel yang menemukan danau-danau tersebut maka kemudian dikenal dengan nama Wisselmeeren. Sejak saat itu masyarakat Paniai mulai berinteraksi dengan dunia luar.
Dahulu kala Wissel meeren kini Kabupaten Paniai merupakan salah satu Kabupaten di antara 29 (dua puluh sembilan) Kabupaten/Kota di Provinsi Papua, terletak di Kawasan Pegunungan Tengah dataran Pulau/Tanah Papua.
Kabupaten Paniai memiliki Potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar, terutama Sumber Daya Tambang berupa Emas, Tembaga dan Potensi lainnya yang bila dapat di eksplorasi/eksplotasi akan memberi kotribusi yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

Landasan Hukum
  Amanat Rakyat dan Bangsa Indonesia dalam Pasal 18 UUD 1945 bahwa Wilayah Indonesia terbagi menjadi Wilayah besar dan kecil (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan/Distrik dan Desa/Kampung) maka berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No: 56 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kabupaten Administratif Paniai serta UU No. 45 Tahun 1999 tentang Pembentuk Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian Jaya Tengah, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Mimika dan Kota Sorong, maka terbentuk Definitif pada Tahun 2001.


Arti Logo


Berdasarkan PERDA Kabupaten Paniai Nomor 1 Tahun 2002.
1.      Warna dasar Biru muda/Young blue primary colour : Dengan dasar cinta kasih Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai akan membangun untuk mencapai hari esok yang lebih serah.
2.      Sudut Lima/Corner of five : Pembangunan Kabupaten Paniai (Lalu, Kini ke Depan) sebagai wujud pengamalan Pancasila.
3.      Padi dan Kapas/Paddy and cotton : Tujuan pembangunan Kabupaten Paniai dalam menciptakan tercukupinya kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Kabupaten Paniai.
4.      Gunung Bago/Mountain : Kabupaten Paniai penuh dengan tantangan, terbatasnyasumber daya manusia yang berkualitas, terbatasnya dana yang tersedia tidak seimbang dengan kemahalan harga setempat. Memiliki sikap kesabaran, keahlian, dan kecerdasan dan kearifan mengatasi semua kendala.
5.      Danau peku/Lake : Membangun Kabupaten Paniai penuh tantangan, terbatasnya SDM yang berkualitas dan terbatasnya dana yang tersedia, tidak seimbang dengan kemahalan harga, rendahnya SDM. Memiliki sikap kesabaran, ketenangan, keseriusan, dan kecerdikan dalam mengatasi semua kendala.
6.      Rumah dan Pagar Owaa dan Eda/ House and railing :Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai sebagai satu keluarga mengurus rumah tangganya untuk mewujudkan kemandirian dalam segala bidang/semua aspek kehidupan.
7.      Noken Anggrek Toya Dokina/Noken is orchid : Pemerintah Kabupaten Paniai terus menerus meningkatkan kualitas SDM. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Paniai menyatukan Vision and Perception yang sama.
8.      Sepuluh buah batu dasar/Ten numbers bat basics :Melambangkan bulan ke 10 (Oktober) 26 pagar (tanggal 26/10 diresmikan menjadi Kabupaten Definitif. Salah satu Kabupaten yang terletak di puncak gunung batu.
9.      Motto : Aweta ko enaa agapida/Tomorrow better of today (Hari esok lebih baik dari hari ini).
Wahyu mengalir seperti air (Phanta Rhey Udhan Weney) maka hari ini diisi dengan aksi nyata dengan sikap ethos kerja modern untuk merelisasikan moto tersebut diatas.
Apocalypse is adrift uliginous (Phanta Rhey Udhan Weney) therefore today filled by reality action with ethos's attitude modern job to realize the motto of the above.


Nilai Budaya

Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.


Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio - budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.