Rabu, 06 Mei 2015

Dubes AS Mengatakan Bahwa Freeport Banyak Berkontribusi Bagi Rakyat Papua : Sejak Kapan?

Foto Dubes AS di Indonesia, Robert O. Blake. Jr
JAKARTA: PT.Freeport Indinesia yang beroperasi Dibumi Papua, khusus melakukan eksplorasi Bijih Tembaga, Emas, Perak, dan bahkan Uranium. tak hanya itu Freeport Juga memasarkan Konsentrat yang mengandung Emas, Perak, dan Tembaga keseluruh Indonesia.

Duta besar Amerika untuk Indonesia Robert O.Blake.Jr mengatakan bahwa" perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc asal AS tersebut telah banyak berkontribusi bagi rakyat Papua melalui keberadaannya.

 "Mereka (Freeport) telah mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang Papua, dan tentu saja pajak pendapatan perusahaan bergulir kembali ke rakyat Papua. Freeport juga memiliki program sosial korporasi untuk membantu masyarakat lokal, sangat mengesankan melihat apa yang mereka lakukan di sana," terang Dubes Blake saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Apa yang dikatakan Dubes AS ini sangat tidak sesuai dengan kenyataan, sebab sampai saat ini banyak masyarakat Papua yang belum menikmati hasil yang ditorekan oleh PT, Freeport yang usianya setengah abad. 

Mengenai Freeport yang telah memperkerjakan 30 ribu orang asli Papua ini sangat kaliru, sebab yang bekerja di Freeport kebanyak orang Pendatang, bukan orang asli Papua. jadi pernyataan Pak Dubes AS sangat keliru dan tidak tepat.

Bicara Kontribusi Bukan hanya berbicara mengenai berapa banyak karyawan yang telah di perkerjakan. kalau mau bicara kontribusi, berarti berbicara berapa banyak masyarakat Papua yang  menikmati Pendidikan yang layak, fasilitas umum dan bahkan kebutuhan hidup sehari-hari


Bahkan Blake tak segan-segan mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kontribusi Freeport bagi rakyat Papua. siasat seperti ini yang sering di gunakan oleh negara-negara Kapitalis Pasar untuk mecari perhatian pada Publik

Saat ini, perusahaan tambang asal AS itu tengah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak beroperasi selama 20 tahun hingga 2041. Pasalnya, kontrak Freeport di Indonesia akan habis sekitar enam tahun lagi, tepatnya pada 2021.

Freeport juga tengah berencana membenamkan modal sekitar US$ 15 miliar untuk pengembangan tambang bawah tanah, dengan proyeksi dari saat ini hingga 2041, ditambah investasi proyek smelter tembaga tambahan sekitar US$ 2,3 miliar.
Hingga saat ini, investasi yang telah dikucurkan untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah mencapai US$ 4 milia

Ambisi Amerika untuk Papua sangat jelas, dengan digelontorkan dana yang cukup besar dan juga pembuatan Smelter. pernyataan Dubes ini membuat membuat orang-orang yang mempunyai kepentingan sangat di untungkan. hal yang sangat menyakitkan sampai kapan orang Papua terus menjadi Penonton atas harta yang dicuri? hanya Tuhan yang tahu.

Dubes AS boleh mengatakan dengan pekerjakan 30 ribu karyawan orang asli Papua. tetapi sekarang masyarakat Papua sudak tahu segala bentuk pembohongan. hadirnya PT. Freeport membuat alam Papua menjadi Rusak dan masyarakat adat yang kena dampaknya.     (SK :Marthen Yeimo)

0 komentar:

Posting Komentar