Nama Resmi
: Kabupaten Paniai
Ibu Kota : Enarotali
Provinsi : Papua
Batas Wilayah : Utara : Kabupaten Nabire Dan Kabupaten Yapen
: Selatan : Kabupaten Mimika dan Kabupaten
Deiyai
: Barat: Kabupaten
Dogiyai dan Kabupaten Nabite
: Timur : Kabupaten
Intan Jaya
Luas Wilayah :
6.525,25 KM
Jumlah Penduduk : 158.772 Jiwa
Wilayah : Kecamatan :10, Kelurahan : 5, Desa : 77
(Permendagri No. 66 Tahun 2011)
Sejarah
Paniai pada zaman Belanda, daerah Paniai disebut Wissel
meeren, sesuai dengan nama 3 (tiga) danau yang terletak sekitar pusat
kota Enagotali. Danau ini ditemukan oleh seorang Pilot berkebangsaan
Belanda Wissel, Tahun 1938. Danau dalam bahasa Belanda = meer; jamak = meeren.
Karena Wissel yang menemukan danau-danau tersebut maka kemudian dikenal dengan
nama Wisselmeeren. Sejak saat itu masyarakat Paniai mulai berinteraksi dengan
dunia luar.
Dahulu kala Wissel meeren kini Kabupaten Paniai merupakan salah satu
Kabupaten di antara 29 (dua puluh sembilan) Kabupaten/Kota di Provinsi Papua,
terletak di Kawasan Pegunungan Tengah dataran Pulau/Tanah Papua.
Kabupaten Paniai memiliki Potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar,
terutama Sumber Daya Tambang berupa Emas, Tembaga dan Potensi lainnya yang bila
dapat di eksplorasi/eksplotasi akan memberi kotribusi yang sangat besar bagi
kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Landasan Hukum
Amanat Rakyat dan Bangsa Indonesia dalam Pasal 18 UUD 1945 bahwa
Wilayah Indonesia terbagi menjadi Wilayah besar dan kecil (Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan/Distrik dan Desa/Kampung) maka berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No: 56 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kabupaten Administratif
Paniai serta UU No. 45 Tahun 1999 tentang Pembentuk Provinsi Irian Jaya Barat,
Provinsi Irian Jaya Tengah, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten
Mimika dan Kota Sorong, maka terbentuk Definitif pada Tahun 2001.
Berdasarkan PERDA Kabupaten Paniai Nomor 1 Tahun 2002.
1.
Warna dasar Biru muda/Young blue primary colour : Dengan dasar
cinta kasih Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai akan membangun untuk
mencapai hari esok yang lebih serah.
2.
Sudut Lima/Corner of five : Pembangunan
Kabupaten Paniai (Lalu, Kini ke Depan) sebagai wujud pengamalan Pancasila.
3.
Padi dan Kapas/Paddy and cotton : Tujuan
pembangunan Kabupaten Paniai dalam menciptakan tercukupinya kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyat Kabupaten Paniai.
4.
Gunung Bago/Mountain : Kabupaten Paniai penuh dengan
tantangan, terbatasnyasumber daya manusia yang berkualitas, terbatasnya dana
yang tersedia tidak seimbang dengan kemahalan harga setempat. Memiliki sikap
kesabaran, keahlian, dan kecerdasan dan kearifan mengatasi semua kendala.
5.
Danau peku/Lake : Membangun Kabupaten Paniai
penuh tantangan, terbatasnya SDM yang berkualitas dan terbatasnya dana yang
tersedia, tidak seimbang dengan kemahalan harga, rendahnya SDM. Memiliki sikap
kesabaran, ketenangan, keseriusan, dan kecerdikan dalam mengatasi semua
kendala.
6.
Rumah dan Pagar Owaa dan Eda/ House
and railing :Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai
sebagai satu keluarga mengurus rumah tangganya untuk mewujudkan kemandirian
dalam segala bidang/semua aspek kehidupan.
7.
Noken Anggrek Toya Dokina/Noken is orchid : Pemerintah
Kabupaten Paniai terus menerus meningkatkan kualitas SDM. Pemerintah dan
masyarakat Kabupaten Paniai menyatukan Vision and Perception yang sama.
8.
Sepuluh buah batu dasar/Ten numbers bat basics :Melambangkan
bulan ke 10 (Oktober) 26 pagar (tanggal 26/10 diresmikan menjadi Kabupaten
Definitif. Salah satu Kabupaten yang terletak di puncak gunung batu.
9.
Motto : Aweta ko enaa agapida/Tomorrow
better of today (Hari esok lebih baik dari hari ini).
Wahyu mengalir seperti air (Phanta Rhey Udhan Weney) maka hari ini diisi
dengan aksi nyata dengan sikap ethos kerja modern untuk merelisasikan moto
tersebut diatas.
Apocalypse is adrift uliginous (Phanta Rhey Udhan Weney) therefore today
filled by reality action with ethos's attitude modern job to realize the motto
of the above.
Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio - budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar